19 Desember 2008

Berapa Lama Kita Dikubur?

Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet.

Baju merahnya yg Kebesaran melambai Lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang Es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram Ikatan sabuk celana ayahnya.

Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan & kemud ian duduk Di atas seonggok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915 : 20- 01-1965 "

"Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo'a untuk nenekmu" Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk Neneknya...

"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk sembari tersenyum, sembari memandang pusara Ibu-nya.

"Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah...." Kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 42 tahun ... "

Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana .. Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini: 19-02-1882 : 30-01-1910"

"Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya. "Memangnya kenapa ndhuk ?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya. "Hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka" kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?"

Ayahnya tersenyum, "Lalu?"
"Iya ... Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur .... Ya nggak yah?" mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.

Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas ..... "Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.

Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 42 tahun hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi...142 tahun disiksa .. atau bahagia dikubur .... Lalu Ia menunduk ... Meneteskan air mata...

Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya ...lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?
Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un .... Air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi?
Tahankah? padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?

Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya terangkat, keatas bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri jenggotnya

Allahumma as aluka khusnul khootimah.. berulang Kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani.

Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu.. Di betulkannya selimutnya. Yani terus tertidur.... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan... Dan apa yang akan datang di depannya...

"Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."

Cerita ini hanya mengingatkan diri saya pribadi, mudah mudahan mengingatkan pembaca juga,...
sumber: CoPas dari milis

04 Desember 2008

DIY Maintenance Hardware: 3Com SuperStack II 4200 series

Uugggh,... agak extreme memang tapi menurut saya biasa- biasa aja, kejadiannya memang sering dialami, mungkin kejadian ini sama aja kayak kejadian yang terjadi sama hardware- hardware elektronik lainnya, apa lagi yang jenis digital kayak yang satu ini, sedikit aja kotor sistem sering kali keganggu. Masalah yang sering timbul akibat kotor ini biasanya si barang sering restart, hang, macet atau bahkan konslet.
Berikut ini sebuah contoh tips sederhana (yang contohnya rada extreme) untuk me-maintenance sebuah barang elektronik digital. Dalam tulisan ini saya ngambil contoh barang yang kebetulan sedang saya maintenance dan kebetulan juga ada henpon kamera punya temen (karena gw nggak punya hp berkamera).

Ok, kita liat barangnya (3Com SuperStackII 4200 series) doh, kalo ketauan vendor marah nggak ya vendor nya???

Nah ini dia barangnya, sekarang kita bongkar yuk!!! Tp sebelumnya,

PERHATIAN: Merusak segel berarti anda memutuskan untuk menghancurkan garansi pabrik!!!, dan Saya tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan dan kerusakkan yang terjadi akibat percobaan yang anda lakukan!!!

Ngebongkarnya cokup ngebuka dua baut di belakang casing, dan angkat tutupnya (hati- hati agak susah dan plastiknya mudah patah) gunakan obeng minus kalau perlu. Sesudah dibuka gambarnya kayak gini;

Kalo udah dibongkar coba lihat boardnya (bagian processing/digital; board warna hijau, dan board warna kuning; bagian power),

kalau si switch ini sering hang atau restart berulang ulang di board nya suka ada ‘jelaga’ atau ‘kerak’ yang nempel diantara kaki- kaki komponen yang menyebabkan konsleting antar kaki komponen. Contoh kerak yang menempel pada board switch seperti gambar dibawah ini;

Keraknya menempel pada bagian transciever/ soket SFP /soket gigabit.



Kerak inilah yang harus dihilangkan, gunakan cairan pembersih komponen elektronik dan kuas halus, kalo nggak ada bisa pake ‘thiner’ atau cairan pembersih sejenis (harus jenis cairan yang cepat kering dan tidak menimbulkan kikisan atau kerak baru) di maintenance ini saya nggak pake thiner atau cairan pembersih sejenis lainnya, tapi saya pake bensin (jangan ditiru ya!!!). Semprotkan/ basahi kuas dengan cairan pembersih, kuaskan ke bagian yang terdapat kerak (pelan- pelan ya! Nanti komponennya bisa- bisa copot).

Setelah dibersihkan pake cairan pembersih. Jemur board yang udah dibersiin tadi sampe kering atau sebelum dijemur semprot dulu pake udara tekan dari kompresor udara (jangan pake tekanan yang terlalu tinggi nanti komponennya terbang/copot) setelah itu baru dijemur sampai kering.

Setelah kering, sebelum dipasang ke dudukkan semula, periksa kembali sela- sela komponen barangkali masih ada cairan pembersih yang belum kering, terutama dibawah badan IC (Integrated Circuit) yang berkaki banyak.Kalau sudah yakin bersih dan kering pasang kembali board ke dudukkan semula. Tutup kembali cassing, coba masukkan power dan kabel console (jika manageble), nyalakkan switch, perhatikan lampu indikator / console. Untuk dapat mengetahui masih terjadi atau tidaknya kasus semula aktifkan log pada konsol, biarkan menyala (kalau perlu lakukkan hingga beberapa hari atau sampai kamu yakin bahwa switch nya sudah sehat kembali setelah itu baru boleh di deploy kembali.Kira- kira itu yang biasa saya lakukkan kalau maintenance hardware terhadap peralatan digital khususnya networking. Tapi pada prinsipnya perlakuan yang sama bisa dipake untuk peralatan elektronik lain. Seperti biasa itu tergantung kreatifitas dan keberanian masing- masing.

Semoga bermanfaat. Dan jangan lupa di komen

Tengkyu,...

 <span >diambil dari:</span><a href="http://danibilabibah.blogspot.com/"><img src="http://feeds.feedburner.com/Danibilabibah.1.gif" /></a>

WARNING !!!
Silahkan kalau mau kopi-paste, tapi mohon pengertiannya untuk mencantumkan sumbernya. Silahkan kopi artikel beserta kode diatas untuk menyertakan link banner ke blog ini. Terimakasih